Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 November 2011

Sayap PKS Siapkan 10 Ribu Relawan untuk Antisipasi Bencana



Selain dikenal sebagai kawasan cincin api (ring of fire), Indonesia yang terdiri dari kepulauan ini juga dikenal sebagai kawasan rawan bencana. Bencana di negeri ini seakan tidak pernah berhenti. Gempa akibat pergerakkan lempeng bumi, banjir, longsor hingga tsunami kerap memporakporandakan daratan Indonesia.
Sikap waspada bencana pun menjadi keniscayaan bagi bangsa ini. Sayangnya, pemerintah acapkali lamban mengantisipasi ataupun melakukan mitigasi bencana alam. Pemerintah kalah sigap dengan berbagai lembaga relawan yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
“Menghadapi kemungkinan banjir di berbagai daerah pada musim hujan saat ini, jajaran Relindo (Relawan Indonesia) sudah siap terjun mengatasinya. Di seluruh Indonesia tidak kurang dari 10 ribu relawan yang siap digerakkan sewaktu-waktu untuk mitigasi,” kata Koordinator Pusat Relindo, Cahya Jailani, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 16/11).
Cahya mengatakan, sejak dideklarasikan 9 April 2011 lalu, seluruh anggota Relindo se-Nusantara telah siap siaga melakukan advokasi, mitigasi bencana, dan mempersiapkan bantuan logistik. Relindo telah terbentuk juga di setiap provinsi. Untuk memperkokoh aktifitasnya, Relindo juga telah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Basarnas.
“Relawan Indonesia adalah wajah baru dari Pos Penanggulangan Bencana Partai Keadilan Sejahtera yang selama ini berpartisipasi aktif dalam penanganan bencana di tanah air,” demikian Cahya. [ysa]

Sumber : http://www.rakyatmerdekaonline.com/read/2011/11/16/45927/Sayap-PKS-Siapkan-10-Ribu-Relawan-untuk-Antisipasi-Bencana-

Rabu, 26 Oktober 2011

Ringkasan Konferensi Internasional tentang “Harmonisasi Peradaban Islam dan Barat menuju Era Baru”

Oleh: Tim dakwatuna.com


0
email
(Dok PIP PKS Belanda)
dakwatuna.com – Berikut ini merupakan ringkasan dan cuplikan dari presentasi yang disampaikan sepanjang acara Konferensi Internasional tentang “Harmonisasi Peradaban Islam dan Barat menuju Era Baru”, 20 Oktober 2011, dari pukul 09.00 s.d 16.30
Konferensi ini diselenggarakan di Hotel Holiday Inn, Leiden, Belanda, pada pukul 09.00 waktu setempat. Pertemuan dimulai dengan pidato pembuka yang disampaikan oleh Ketua Pusat Informasi dan Pelayanan (Selanjutnya disebut PIP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Belanda, Deden S. Permana. Mewakili PIP PKS di Belanda, Inggris, dan Jerman. Deden di dalam pidato pembukanya menekankan bahwa Konferensi ini membawa pesan perdamaian dan dialog, dan juga niat baik dari PKS untuk berkontribusi dalam proses transformasi peradaban dunia menuju keadaan yang lebih baik dan era baru yang penuh dengan kedamaian, keadilan dan kesejahteraan untuk semua. Kemudian sambutan pembuka juga disampaikan oleh Mustafa Kamal, ketua fraksi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat yang berbicara mengatasnamakan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
Di dalam sambutannya, Mustafa Kamal menyebutkan bahwa tidak ada satupun negara yang bebas dari masalah, baik itu dalam hal ekonomi, sosial-politik, budaya ataupun masalah kerekatan sosial. Termasuk juga Indonesia. Oleh karena itu, setiap negara, bahkan setiap peradaban memerlukan pembelajaran dari praktek-praktek terbaik yang dijalankan oleh negara atau peradaban lainnya. Kebutuhan untuk saling memahami dan bekerja sama pada tingkat internasional menjadi tidak terelakkan. Konferensi ini juga merupakan bagian dari rangkaian aktivitas serupa yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat PKS melalui Badan Hubungan Luar Negeri (BHLN) dan secara teknis dieksekusi oleh PIP di sejumlah negara. Pada Januari 2011 acara serupa diselenggarakan di London, dan pada rencana yang akan datang diharapkan bisa  juga diselenggarakan di negeri lainnya.
Diskusi panel pertama kemudian diselenggarakan setelah sesi pembukaan, perhatian dipusatkan pada tema “Barat dan Islam: Refleksi Nilai-nilai Unggul dari masing-masing Peradaban”. Terdapat empat pembicara pada sesi ini, mereka yaitu: Dr. Hidayat Nur Wahid (Anggota DPR, Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat), Anis Matta (Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat) dan George Galloway (Koalisi anti-perang di Inggris, Mantan Anggota Parlemen Inggris) dan Syeikh Ahmed Amir Ali (Presiden dari Akademi Studi Islam Eropa, di Inggris).
Dua issu dibahas oleh Anis Matta:
  1. Krisis, ekonomi dan politik yang melanda dunia Barat dan dunia Islam.
  2. Solusi yang memungkinkan untuk mengatasi masalah yang ada
Anis Matta menyebutkan bahwa peristiwa 11 September telah memperburuk proses komunikasi Barat dengan Islam, dan oleh karenanya perlu diingatkan kepada semua muslim akan pentingnya interaksi melalui dialog dan komunikasi dua arah yang baik.
“Arab Spring” (Musim Semi bagi demokrasi di dunia Arab) telah terjadi, sehingga perlu dicari model baru dari peradaban, negara, pemerintahan dll. Namun, dunia Islam tampak kehilangan narasi peradabannya setelah kejatuhan para diktator di Tunisia, di Mesir dll. Oleh karenanya, penting bagi mereka untuk segera menyusun narasi baru peradabannya dengan pemimpinnya yang baru.
Anis menyatakan bahwa dunia Islam harus memulai narasinya bukan dari titik di mana Barat memulainnya melainkan seharusnya dari titik ketika barat mengakhirinya. Sehingga dia seharusnya merupakan sebuah kelanjutan dan bukanlah sebuah awal yang sama sekali baru.
Ketika ada seorang bertanya tentang bagaimana caranya untuk merealisasikan gagasannya, Anis Matta menjawab dengan menyentuh tiga hal:
  1. Masalah Komunikasi, misalnya: Sentimen segelintir elit di Eropa tidak menggambarkan pandangan masyarakatnya demikian juga sebaliknya di dunia Islam.
  2. Bagaimana kita bisa menaruh isu ekonomi di dalam perspektif kemanusiaan, hal ini merupakan issu bersama.
  3. Bagaimana kita bisa meninjau ulang kurikulum pendidikan kita, sehingga mampu untuk menjauhkan rasa takut, benci sedini mungkin.
Sementara itu, George Galloway mengapresiasi PKS untuk kemampuannya berfikir di luar kebiasaan, dan kepeduliannya dalam permasalahan-permasalahan dunia.
Dia setuju dengan pembicara sebelumnya (Anis Matta) bahwa tidak semua pandangan elite mewakili masyarakatnya. Bush (George W Bush) dan Blair (Tony Blair) ketika mengirimkan pasukan untuk menyerang Iraq. Masyarakat Inggris, dan sekitar dua juta orang di tahun 2003, keluar untuk menentang kebijakan perang.
Berdasarkan pengalaman pribadinya, dia tidak pernah bertemu seorang muslim pun yang berperilaku anti bara seperti anti pohon natal. Galloway melihat bahwa yang Muslim inginkan adalah 1) Tidak mendikte Barat 2) Tidak didikte Barat. Galloway pun mengajukan tiga syarat yang harus dipenuhi jika Harmonisasi ingin dicapai.
  1. Kemerdekaan absolut untuk Palestina
  2. Menghentikan perang berkepanjangan di negeri-negeri Muslim
  3. Menghentikan penciptaan dan dukungan pemimpin dan pemerintahan boneka di negeri­ negeri Muslim. Jika hal-hal tersebut masih terjadi maka tidak akan ada hubungan yang normal antar peradaban.
Akhirnya demokrasi harus berlaku untuk seluruh manusia dan seluruh belahan bumi, tidak boleh ada standard ganda ataupun hipokrasi yang digunakan di dalam kebijakan dari pemerintahan manapun.
Dalam paparannya, Dr. Nur Wahid menyimpulkan bahwa seharusnya tidak ada sekat bagi Muslim untuk belajar dari non-Muslim dan begitu pun sebaliknya. Baik Islam maupun Barat harus memainkan perannya dalam membawa kesejahteraan kepada seluruh dunia secara aktif, dan bertanggung jawab. Keduanya perlu untuk menemukan pendekatan yang efektif dan metode yang tepat untuk mencapai tujuan bersama.
Pada kesempatannya berbicara, Syeikh Ali mempertimbangkan bahwa merindukan nilai­-nilai fundamental dari Islam dan juga sebaliknya. Dia mengakui bahwa telah terjadi kesalahpahaman dalam proses komunikasi kedua peradaban, dan kesalahpahaman tersebut disebabkan oleh kesalahan orang per orang pada kedua belah pihak.
Sesi panel yang kedua, konferensi dimulai setelah istirahat makan siang, di bawah sub-tema “Mempercepat hadirnya Era Baru: Upaya menekan Korban dari Kontraksi dan Kontradiksi antar Nilai Budaya”. Empat pembicara berbagi gagasannya dalam sesi ini, mereka adalah Laureen Booth (Seorang Jurnalis dan Pembawa Acara dari Inggris), Dr. Ibrahim El-Zayat (Ketua dari Sejumlah Organisasi Muslim dan Masjid di Jerman), Arif Havas Oegroseno (Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxemburg dan Uni Eropa) dan Mustafa Kamal (Ketua fraksi PKS di DPR RI).
Laureen Booth, yang memeluk Islam pada tanggal 19 Oktober 2010 memulai presentasinya dengan berbagi pengalaman dalam pencarian panjang akan kebenaran, dimulai dari interaksinya dengan Muslim dan berubah-ubahnya persepsi yang dia miliki tentang Islam. Booth menceritakan kisahnya yang cukup inspiratif hidup sebagai seorang perempuan Muslim di Barat, bagaimana dia tetap mempertahankan keimanannya dan bagaimana juga mayoritas Muslim berintegrasi dengan baik dengan sistem sosial di Barat. Dia kemudian menyebutkan urgensi bagi Muslim untuk menunjukkan kasih sayang dan memelihara kepercayaan diri sebagai Muslim dengan cara berdialog dengan masyarakat dimana mereka tinggal.
Pada kesempatan kedua Dr. El-Zayat mengeksplorasi apa yang terjadi baru-baru ini di dunia Arab yang memiliki kekuatan untuk membantah sikap prejudice terhadap Arab dan Muslim bahwa mereka adalah diktator, penuh kekerasan, menekan perempuan, dan terasosiasikan dengan aktivitas ekstrim. El-Zayat menyentuh kegagalan dari sistem ekonomi kapitalis yang membuat semua orang mencari sistem ekonomi alternatif. El-zayat juga memandang bahwa nilai-nilai dari institusi keluarga yang merupakan nilai mendasar dari ajaran Islam merupakan kunci pembentukan masyarakat yang sehat, yang mampu diperkenalkan secara menarik, aktual dan berkelanjutan hingga tercapai era baru.
Dubes Oegroseno menyajikan narasinya yang berjudul: “The New Era – Now – Beyond”. Dimulai dengan bertanya kepada audiens pertanyaan sebagai berikut ini: Apakah Eropa berada pada “jalur yang benar”, dan apakah Eropa sedang menurun? Kemudian Oegroseno menyajikan sebuah prediksi bahwa Asia pada tahun 2050 memiliki kemungkinan untuk mengendalikan 51% dari aktivitas ekonomi dunia, sementara itu Amerika hanya 25% dan Eropa harus puas dengan 10% saja. Mesin pertumbuhan di Asia, termasuk Cina, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia dan Thailand. Kunci menuju dialog dalam era baru adalah: Evaluasi diri, menghindari Stereotype, Integrasi Sosial dan Fasilitasi Ekonomi.
Mustafa Kamal, menyarankan agar kedua peradaban mengubah caranya dalam menulis sejarah. Lanjutnya, narasi sejarah kita pada umumnya ditulis dengan pendekatan konflik, dimana konflik diambil sebagai pusat dari penulisan sejarah. Sementara itu pendekatan baru dalam penulisan ulang sejarah yang berbasiskan harmoni harus mulai diperkenalkan dan diajarkan kepada generasi muda, sehingga ide harmonisasi antar peradaban ini tidak hanya dinikmati di ruangan konferensi ini akan tetapi juga kita bisa meyakinkan bahwa semangatnya tertular kepada generasi kita berikutnya.
Keseluruhan sesi panel ini dimoderasi oleh Novrizal Bahar, dan dihidupkan dalam suasana diskusi.
Sebagai penutup rangkaian acara pada konferensi ini, pidato penutup disampaikan oleh Dr. Hidayat Nur Wahid. Hidayat menekankan bahwa diskusi penting seperti ini harus dilanjutkan, gagasan-gagasan dan pemikiran penting yang disajikan sepanjang konferensi harus disebarluaskan atas keyakinan bahwa terlalu banyak yang bisa dibagi bersama-sama oleh kedua peradaban, dan atas keyakinan akan pesan dari ajaran Islam “Wata’awanu ‘alal birri wa taqwa, wa laa ta’awanu ‘alal itsmi wal udwaan”, yakni, bahwa setiap kita butuh berkoordinasi dan bekerja sama dalam hal-hal yang positif. Ini adalah tradisi, ajaran, moralitas dan nilai dasar dari ajaran Islam.
Konferensi ditutup pada pukul 16.30 waktu setempat.
Leiden, 20 Oktober 2011
Kepala Bagian Hubungan Luar Negeri DPP PKS
Budiyanto
Siaran Pers dalam Bahasa Indonesia ini merupakan terjemahan dari Siaran Pers yang dibuat dalam Bahasa Inggris.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/10/15877/ringkasan-konferensi-internasional-tentang-harmonisasi-peradaban-islam-dan-barat-menuju-era-baru/#ixzz1brLrK4w4

Kamis, 21 April 2011

Ketua PKS Pengajar di Harvard





"PKS itu cukup sering disalahpahami di Amerika."

VIVAnews - Sikap Partai Keadilan Sejahtera yang perhatian dengan Palestina sering disalahartikan tidak menyukai yang berbau Amerika Serikat. Zulkieflimansyah, salah satu Ketua PKS, menjadi bukti pemahaman itu tak benar.

Zul, yang lahir di Sumbawa Besar, 18 Mei 1972, bahkan mengaku menjadi pengajar tamu di Universitas Harvard, salah satu perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat. Doktor Ekonomi Industri jebolan Department of Economics, University of Strathclyde, Glasgow, Inggris, ini memang selain aktif berpolitik juga tercatat sebagai salah satu dosen di Universitas Indonesia, tempat dia meraih sarjana ekonomi.

"PKS itu cukup sering disalahpahami di Amerika," kata Zul kepada VIVAnews.com, Selasa 19 April 2011 malam. "Saya cukup sering ke Amerika, saya masih jadi pengajar di Harvard University," katanya.

Zul adalah senior research fellow di Kennedy School of Government di Harvard University, Amerika Serikat. Sebelumnya dia pernah menjalani kuliah non gelar di sana.

"Menurut saya, sama-sama saling memanfaatkanlah, saling menuai manfaat. Jadi PKS itu bisa mengenal lebih banyak orang di luar partai. Harus diakui Amerika maju sekali. Kalau teman-teman Amerika juga tidak melulu memandang PKS kaum konservatif, tapi memahami PKS sebagai [kumpulan] manusia biasa terdiri berbagai latar belakang pemikiran," kata Zul yang pernah mencalonkan diri jadi Wakil Gubernur Banten itu.

Namun, Zul memahami, banyak teman-teman separtainya masih apriori dengan Amerika Serikat atau yang berbau 'Barat'. "Sedikit-sedikit ini rekayasa Israel, rekayasa Yahudi, ini stereotyping seperti itu nggak benar," kata Zul.

Cara pandang ini, menurut Zul, untuk mengubahnya pelan-pelan, mungkin dengan kerja sama, saling berinteraksi itu akan menemukan kesepahaman bahwa tidak boleh mengklaim diri paling suci, paling benar. "Anasir kebaikan itu ada di mana-mana, PKS tidak boleh menjadikan dirinya centre of the world," kata Zul yang pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia itu.

Dan Zul mengaku, kini kerap berperan sebagai jembatan antara PKS dengan dunia 'Barat' seperti dengan pihak Amerika Serikat. "Radikalisme itu tidak bisa menyelesaikan masalah, justru tidak mendapat tempat," kata Zul yang mengenyam sekolah menengah atas di Australia selama setahun itu. (sj)
• VIVAnews

Maknai Kartini, Perempuan PKS Dorong Pendidikan


Tak dipungkuri, Hari Kartini memang dimaknai beragam oleh berbagai kelompok. Hal ini disebabkan perspektif terhadap perjuangan Kartini memang memiliki tafsiran yg berbeda-beda. Bagi Bidang Perempuan DPP PKS, perjuangan Kartini dalam Bidang pendidikan perlu diteruskan. Dalam suratnya kepada Prof. Anton dan Nyonya,  Kartini menulis:

‎​“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum perempuan, agar perempuan  lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama .”(Surat Kartini Kepada Prof. Anton dan Nyonya, 04 Oktober 1902)

Sungguh, perjuangan Kartini sebagaimana kutipan surat di atas searah dengan salah satu fokus kerja Bidang Perempuan PKS, yaitu ketahanan keluarga. Perempuan PKS berupaya mengokohkan keluarga Indonesia. Salah satunya melalui peran perempuan menjadi ibu generasi, ibu peradaban yang sholihat, cerdas, dan berdaya guna.

Melalui kutipan surat Kartini di atas, Bidang Perempuan DPP PKS mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk mendukung pendidikan bagi perempuan. Pendidikan  yang bukan saja  mencerdaskan  perempuan Indonesia tetapi juga memberikan pemahaman bahwa keseimbangan peran domestik dan publik perlu dikedepankan.

Untuk itu, direncanakan hari ini, Kamis, 21 April 2011,  flyer yang berisi kutipan surat R.A. Kartini tersebut akan disebarkan kepada perempuan Indonesia. Spanduk terkait hal itu juga akan dipasang di beberapa titik di ibukota. (NHA)
sumber: pk-sejahtera.org

Keluarga Kokoh, Bangsa Sejahtera


Jakarta – Keluarga Indonesia rapuh! Mungkin kalimat ini terdengar hiperbolaberlebihan, tetapi kalau ditilik kembali, sesungguhnya mengandung kebenaran. Tengoklah data perceraian  akhir-akhir ini. Pasca reformasi, angka perceraian naik hingga 4 sampai 10 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Di tahun 2009, tercatat 250 ribu perkara perceraian. Jumlah tersebut sebanding dengan 10% dari pernikahan di tahun tersebut. Ironisnya, mayoritas (70%) kasus perceraian di pengadilan agama adalah gugat cerai. Artinya istri yang meminta cerai. Dibandingkan negara-negara Islam di dunia, tingkat perceraian di Indonesia paling tinggi setiap tahunnya. Fenomena apa ini?

Jika ditelusuri lebih lanjut, banyak faktor pendukung kekokohan keluarga yang belum sepenuhnya didapat oleh keluarga Indonesia. Masalah ekonomi, misalnya, masih banyak keluarga Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. BPS menyebutkan angka kemiskinan 2010 tidak banyak berubah dibandingkan 2009, yaitu 14,15%. Pembekalan calon pasangan yang akan menikah terhadap materi bagaimana membentuk keluarga yang solid, kokoh, sakinah mawaddah warahmah juga masih minim. Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nazaruddin Umar menyebutkan bahwa di Indonesia hanya 7 menit pasangan yang hendak menikah mendapatkan nasehat perkawinan, itu pun dilakukan  saat berhadapan dengan penghulu. Bandingkan dengan di Eropa, pasangan yang hendak menikah mendapatkan nasehat perkawinan setara dengan kuliah satu semester.

Tak dipungkuri, lemahnya institusi keluarga telah menimbulkan permasalahan lain, seperti meningkatnya remaja yang melakukan seks bebas. Survei yang dilakukan BKKN pada akhir 2008 menunjukkan 63% remaja di beberapa kota besar di Indonesia telah melakukan seks pranikah. Penelitian lain yang dilakukan oleh seorang ginekolog juga menyebutkan bahwa 42,3% remaja SMP dan SMU di Jawa barat melakukan hubungan seks pertama kali saat di bangku sekolah menengah. Mereka melakukannya berdasarkan rasa saling suka tanpa paksaan. Kondisi itu, tak pelak lagi juga dipengaruhi oleh maraknya pornografi.  Sangat menyesakkan jika kita mengamati betapa pornografi telah menyerang keluarga dan anak-anak Indonesia. Tak pandang bulu, pornografi bisa menjebak siapa saja. Data mencatat 12% situs di dunia mengandung pornografi. Setiap hari 266 situs porno baru muncul dan kini ada sekitar 372 juta halaman website mengandung pornografi. Pengguna internet yang melihat pornografi tercatat, 28.258 pengguna. Selain itu, rapuhnya ikatan keluarga juga menjadi salah satu faktor terjerat remaja dalam jaring narkoba. Diperkirakan 14 ribu (19%) remaja Indonesia menggunakan narkoba. Menyedihkan!

“Kondisi di atas tentunya sangat memprihatinkan. Bagaimana Indonesia bisa menjadi negara kokoh, kuat, dan eksistensinya dihargai  oleh dunia internasional jika sel pertama dalam masyarakat, yaitu keluarga, tak memiliki lingkungan dan daya dukung untuk kokoh dan kuat?”, kata Anis Byarwati, Ketua DPP Bidang Perempuan Partai Keadilan Sejahtera miris.  Melihat fakta dan data tersebut, dan dalam rangka memaknai milad PKS ke-13 dan Hari kartini 2011,  Bidang Perempuan DPP Partai Keadilan Sejahtera terpanggil untuk mengajak semua pihak memperhatikan persoalan ini. “Mari kita bergandengan tangan dan  menguatkan komitmen untuk mengokohkan keluarga Indonesia, kita mencintai negeri ini maka kita harus mencintai keluarga Indonesia, karena dari kekokohan keluarga lah terbentuk negara yang kokoh”, demikian ajak Anis.
sumber: pk-sejahtera.org

Senin, 18 April 2011

300,000 PKS supporters flock to Bung Karno Stadium

The Jakarta Post, Jakarta | Sun, 04/17/2011 12:08 PM | National
 
300,000 PKS supporters flock to Bung Karno StadiunAn estimated 300,000 members and supporters of the Islamic-based Prosperous Justice Party (PKS) are expected to flock to Bung Karno Stadiun in Central Jakarta on Sunday as the party celebrates its 13th anniversary.“This 13th anniversary commemoration will be attended by over 300,000 cadres and supporters. The enthusiasm is causing some traffic jams; we apologize for it,”  event steering committee chairman Triwisaksana said in Jakarta on Sunday. Participants came from the Greater Jakarta areas, including PKS president Luthfi Hasan Ishak and chief patron Hilmi Aminuddin.Heads of other party factions of the government coalition, Anas Urbaningrum of the Democratic Party and Aburizal Bakrie of the Golkar Party, as well as some foreign 
An estimated 300,000 members and supporters of the Islamic-based Prosperous Justice Party (PKS) are expected to flock to Bung Karno Stadium in Central Jakarta on Sunday as the party celebrates its 13th anniversary.

“This 13th anniversary commemoration will be attended by over 300,000 cadres and supporters. The enthusiasm is causing some traffic jams; we apologize for it,”  event steering committee chairman Triwisaksana said in Jakarta on Sunday. 

Participants came from the Greater Jakarta areas, including PKS president Luthfi Hasan Ishak and chief patron Hilmi Aminuddin.

Heads of other party factions of the government coalition, Anas Urbaningrum of the Democratic Party and Aburizal Bakrie of the Golkar Party, as well as some foreign ambassadors, were also seen at the event, Antara reported.

Ratusan Ribu Kader Padati Milad ke-13 PKS di GBK Senayan

Minggu, 17 April 2011 10:35 WIB 

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Ratusan ribu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memadati Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, untuk memperingati milad ke-13 partainya, Ahad (17/4). Pada perayaan kali ini, PKS menegaskan "Siap Bekerja untuk Indonesia". 

Para keder yang diperkirakan tak kurang dari 500 ribu orang ini datang dari berbagai daerah di Jawa Barat dan daerah lainnya ini telah berbondong-bondong mendatangi area GBK sejak pukul 06.00 pagi tadi. Ratusan bus wisata juga menciptakan kemacetan di jalan utama menuju komplek Senayan. 

Presiden PKS Luthfi Hassan Ishaq mengatakan tidak ada hal khusus yang ini disampaikannya kepada para kader PKS yang hadir pagi ini. "Tidak ada yang luar biasa, seperti tahun lalu saja," ujar Luthfi singkat sebelum memasuki ruang VVIP Stadion GBK. Luthfi datang berdampingan dengan Sekjen PKS Anis Matta dan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin. 

Dalam siaran persnya, Ketua Panitia Milad PKS, Triwisaksana mengatakan bahwa usia PKS ke-13 ini saatnya bagi PKS untuk bekerja lebih keras untuk membawa Indonesia ke arah lebih baik. "Apapun masalah yang dihadapi, tidak akan menurunkan semangat PKS untuk memberikan yang terbaik," tulis Triwisaksana. 

Acara yang dihadiri perwakilan 18 kedutaan besar asing di Indonesia ini diramaikan oleh penampilan sejumlah grup musik papan atas sepertiCoklat, Fadly, Rindra Padi dan dipandu oleh pelawak Sule. Acara yang dimulai pukul 08.00 tadi dibuka oleh penampilan musik The Jack Mania. 

Rabu, 13 April 2011

Smartphone pengancam keselamatan Anda dan keluarga

Perkembangan Teknologi Informasi saat ini seperti air bah, yang mengalir deras seperti tak dapat dicegah. Dahulu, akses internet seperti barang mewah yang tak terjangkau. Kini, akses internet bisa disediakan di warnet-warnet dari tarif Rp. 2000, bahkan handphone pun bisa digunakan untuk mengakses internet.

Seiring dengan semakin mudahnya kita ber-internet ria,semakin banyak hal yang bisa kita lakukan dan dibagi kepada sanak saudara, teman atau relasi bisnis. Seperti berkirim kabar, foto, video, bahkan sekedar update status. Tapi sadarkah kita jika semua kemudahan itu bukan bebas resiko.

Seperti yang diulas dalam NBC Action News, Smartphones Anda bisa jadi gadget yang paling mengancam keselamatan Anda dan keluarga. Gambar atau foto yang diunggah atau dikirim lewat Email bisa dilacak oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Alamat, tempat favorit yang biasa dikunjungi, sekolah, tempat kerja dan semua informasi yang berkaitan dengan Anda bisa diperoleh hanya dengan melacaknya dari foto atau gambar yang Anda upload, seperti yang ada dalam link video di atas. Jadi bijak dan berhati-hati lah dalam menggunakan gadget Anda.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates